Sugimoto berpose di hadapan lusinan fotografer dan kameramen tanpa selembar benang di tubuhnya. Ia membawa sebuah tanda kecil bertuliskan Fur? I’d rather go naked (Bulu hewan? Lebih baik saya bugil).
Aksi ini merupakan kampanye pertama dari organisasi pecinta hewan, People for the Ethical Treatment of Animals (PETA), yang dilakukan oleh orang Jepang.
“Saya berhenti menggunakan bulu hewan dua tahun lalu setelah mengetahui bagaimana cara memproduksinya,” ujar aktris yang juga berprofesi sebagai penari dan penulis erotis.
“Saya ingin berperan dalam gerakan antibulu hewan dan menyebarkan pengetahuan kepada masyarakat mengenai kekejaman ini bagi hewan,” imbuh Sugimoto.
“Saya tidak peduli, bahkan jika foto-foto saya nantinya disebarluaskan oleh media,” katanya.
PETA memilih pesohor berusia 40 itu sebagai model Jepang pertama yang ikut terlibat dalam kampanye antibulu hewan internasional. Alasannya, karena Sugimoto sseorang pecinta hewan dan peduli dengan hak-hak hewan. Ia membuktikannya dengan menciptakan mereka fesyen yang menjual bulu hewan imitasi.
“Pemilihannya sempurna,” Jason Baker, direktur PETA cabang Asia Pasifik. “Ia peduli dengan isu yang kami usung selama ini.”
Sugimoto adalah seorang pecinta kucing. Ia ingin konsumen Jepang menyadari bahwa menjadi stylish dan menyayangi hewan bukanlah suatu tindakan yang kontradiktif. Terutama jika fesyen Jepang yang dikenal dengan sebutan kawaii sedang populer di dunia.
“Saya ingin mereka menyadari bahwa tanpa menggunakan bulu yang asli pun tetap bisa tampil gaya,” pungkasnya.
Sumber : Inilah[dot]com
0 comments:
Post a Comment